Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Apa Sikap Hidu Lu?

0 komentar

“Kalaupun harus mati, matilah dengan terhormat, sebagai orang yang memiliki sikap”

Term & conditions: Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan apalagi menghakimi pihak tertentu, murni sekadar curahan hati & pemikiran yang punya blog.
Ada idiom yang pernah gw baca, katanya kemewahan terakhir yang dimiliki oleh anak muda adalah idealisme. Awalnya gw berpikir itu terlalu berlebihan, tapi kemudian, waktu mengajarkan sama gw, bahwa idiom itu ada benarnya.
Ceritanya belakangan ini, gw terjun total dalam dunia jurnalistik, sebuah dunia yang sebetulnya udah lama gw cita-citakan (sebelum gw kenal sama film, hha). Gw berpikir, bahwa menjadi seorang jurnalis itu keren, karena dia seperti seorang tentara, namun bersenjata kata-kata.
Yap, gw salah satu orang yang meyakini perkataan Subcomandante Marcos yang gw pasang jadi quote di sisi kanan blog ini: “”Bila ada yang meminta padaku sebuah contoh
yang bisa merangkum perlawanan umat manusia di hadapan perang neoliberal, aku akan bilang: Kata-kata”
Buat gw, kata-kata itu emang punya efek dahsyat, betapa dia bisa menggerakan orang untuk melakukan sebuah tindakan, betapa kata-kata juga bisa membuat dan mengawal sebuah opini hingga berkembang, bahkan saking dahsyatnya kekuatan kata-kata, Tuhan pun mengutus para nabi untuk menyampaikan firman-Nya yang berupa kata-kata.
Tapi ternyata, kondisi ideal itu tidak gw temukan di dunia yang gw jalanin sekarang. Dulu, waktu gw jadi wartawan freelance, gw masih bisa dengan mudah memelihara idealisme gw, gw tulis apa yang gw mau, persetan amat mau dinaekin apa enggak sama redaksi. Tapi sekarang?
Oke, gw bukan bermaksud jadi orang yang sok suci, gw gak bisa nyalahin dan ngelarang juga kawan-kawan yang ngambil jale (amplop) dari narasumber. Karena memang secara nominal, gaji yang mereka terima sebagai seorang pewarta jauh untuk bisa hidup sejahtera, itu pilihan kan.
Kedua, gw juga bukan bermaksud sok-sokan pengen dibilang keren bisa nulis dengan tajam tentang sebuah isu, bebas dari tendensi apapun. Karena sudah jadi rahasia umum bukan, kalau hari ini independensi media itu hanya tinggal cerita?
Persoalannya itu semua murni ada di sikap dan pilihan. Jujur secara pribadi, gw pengen banget ngambil jale yang bertebaran itu, lumayan lah hitung-hitung ganti uang bensin bulanan, tapi hati gw bilang: jangan. Begitu pun dengan menulis “berita pesanan”, hemm untuk hal ini mungkin lain kali gw bakal cerita lebih tuntas, tapi yang jelas batin gw tersiksa banget ketika gw harus nulis berita sesuai permintaan. Terlebih kalau gw harus melintir fakta, ya Tuhan.
Idealnya adalah, kalau memang fakta bilang seseorang bersalah, ya habisi sudah sampai dia diproses secara hukum dan bertaubat. Jangan dihabisi, biar kemudian yang bersangkutan pasang iklan di media kita.
Dunia ini emang udah terbolak-balik kayanya, persoalan yang terang sengaja dijadikan remang-remang, atau sebaliknya. Lalu, apa yang mau kita jawab ketika berada di pengadilan Tuhan kelak?
Gw paling jengkel, ketika udah nulis berita sesuai dengan fakta, berusaha mengungkap kebenaran, tapi kemudian harus di cut dan dibilang: “berita lu gak sesuai sama plot yang lagi dimainin redaksi nih.” Damn! Buat gw itu sama aja nelanjangin di muka umum. Kalau bukan karena satu alasan, gw udah pasti udah memutuskan untuk segera beralih dari dunia ini.
Keyakinan gw sampai sekarang, gak ada orang idealis (baca:memegang teguh prinsip hidupnya) yang mati kelaparan. Gw kenal orang-orang “yang lurus” dan hidup mereka damai, sejahtera walau gak berlimpah harta.
Dan sejauh ini, gw juga membuktikan, bahwa dengan berusaha memegang prinsip-prinsip yang udah gw tulis di paragraf sebelumnya, hidup gw gak susah-susah amat tuh. Alhamdulillah bulan lalu gw masih bisa ngambil motor baru, terus beberapa hari kedepan kalau lancar insya Allah gw juga mau melangsungkan pernikahan.
Gw yakin betul, rezeki yang berkah itu adalah rezeki yang didapatkan dengan jalan halal dan tayyib (baik), jadi gak cukup dengan halal aja, tapi juga kudu baik. Lihat deh, ada gitu orang yang kaya dan tenang hidupnya dari hasil memeras? Kalau dari hasil memeras keringat sendiri sih banyak :D
Gw gak mau, kelak anak isteri gw harus dinafkahi dari uang yang gak jelas, gw pengen berusaha sekuat tenaga, nasi yang dimakan isteri gw, susu yang diminum anak gw, semuanya berasal dari uang yang jelas halalnya dan syukur-syukur jelas juga tayyibnya. Apa tega anak istri kita diempanin api neraka?
Ah, sory yah kalau gw terlalu frontal. Ini keluh kesah yang selama ini emang cuma gw pendam dan rasain sendiri aja. Doain ya, mudah-mudahan Allah nunjukin jalan yang terbaik, apapun itu :)
Sekali lagi, tulisan gw ini gak bermaksud memojokan pihak manapun, siapapun. Hidup itu pilihan kawan, dan ketika elu udah ambil sebuah pilihan, maka tanggung jawab lah, terima semua konsekuensinya dan jalani pilihan lu itu dengan sebaik mungkin.

0 komentar:

Kisah cinta kopi dengan garam

0 komentar


Nenekku populer sebagai gadis yang tercantik di kotanya saat itu. Banyak pemuda yang menaruh hati pada nenek dan bersedia memberikan cintanya. Mulai dari yang tampan hingga yang kaya berusaha menarik perhatian nenek, tetapi nenek tak pernah tertarik pada semua pemuda itu.

Hingga suatu saat kakek bertemu nenek di sebuah pesta. Kakekku adalah pemuda yang biasa-biasa saja. Tidak tampan, dan tidak kaya. Hari itu ia mengumpulkan semua keberanian dirinya untuk menyapa nenek. Mengajaknya sekedar menikmati secangkir kopi di sebuah coffee shop di ujung kota. Entah mengapa nenek mengiyakan ajakannya. Berharap segera keluar dari hiruk pikuk pesta.

Di sana mereka duduk berhadapan, dengan wajah cemas kakek berharap bisa berbincang banyak dengan nenek yang saat itu cuek dan tak terlihat tertarik sama sekali. Kata nenek sih, ia menerima ajakan kakek karena telah merasa bosan dengan pesta tersebut. Nenek menggunakan alasan kakek agar ia bisa pergi dan segera pulang.

Di tengah perbincangan yang membisu, kakek memanggil pelayan coffee shop tersebut. “Pak, bolehkah aku meminta sedikit garam untuk dimasukkan pada kopi ini?” Semua orang yang ada di sekitar kakek dan nenek keheranan. Untuk apa garam dimasukkan ke dalam secangkir kopi?

Hal tersebut berhasil menarik perhatian nenek. “Untuk apa kau menaruh garam di dalam kopimu?” tanya nenek.

“Oh… ini hanya sebuah kebiasaan lama ayahku. Dulu aku tinggal di sebuah desa dekat pesisir pantai. Di sana kami biasa menambah garam pada kopi agar tetap ingat pada laut, tempat tinggal kami. Dan, hari ini aku rindu kampung halamanku. Aku juga rindu pada orang tuaku yang sudah meninggal. Agar aku tak lupa akan mereka, aku terbiasa menaruh garam di dalam kopiku,” tutur kakek.

Nenekpun merasa tersentuh. Tak pernah ditemui pemuda semanis kakek. Sejak saat itu, mereka selalu pergi berkencan dan bercerita panjang lebar. Merekapun akhirnya menikah. Hidup bahagia, hingga punya banyak anak dan cucu. 

0 komentar:

Titik Balik

0 komentar

Dalam hidup, manusia berjalan di jalan setapak yang tak pernah sama.
Dari masa ke masa  kita berubah sejalan dengan matangnya usia.
Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun,
Semua bergulir dengan perubahan-perubahan yang bahkan tak pernah berubah.
Ya, perubahan memang tak akan pernah berubah.
Dari semua yang ada, satu yang tak pernah terlupa meski terkadang nyatanya harus berubah.
……………RASA……………
Berapa banyak rasa yang kita punya?
Rasa hormat pada mereka yang tua dalam usia,
Rasa menghargai pada mereka yang sebaya dengan raga kita,
Rasa sayang pada mereka yang selalu ada untuk hidup kita,
Rasa benci,
Mungkin…
pada mereka yang sengaja atau tidak telah mengkhianati kesetiaan kita,
Juga rasa cinta…
Di tengahnya bahkan ada sebuah TITIK BALIK, saat benci dan cinta ada di antara 1 hati yang sebenarnya tak ingin membenci, namun juga tak kuasa menahan untuk tidak mencinta…
Terkadang, TITIK BALIK  juga ada saat dua manusia yang pernah bertemu tanpa kesan dan pesan,
Tanpa rasa dan asa. Mereka berpisah.
Di bangku Sekolah Menengah Pertama, aku kenal sosoknya.
Sosok ‘The Most Wanted’ yang mereka sematkan padanya.
Apa hebatnya? Hanya istimewa dalam rupa.
Tak ingin kukenal dia,
Karena yang rupawan, tertasbih sebagai jumawa.
Setahun setelah itu, aku dan dia bertemu.
Di suasana yang sungguh tak ku inginkan. Dalam sebuah tekanan.
Yang terpikir hanyalah menyelamatkan diri dari keterasingan.
Lalu di satu kesempatan, kusebutkan namaku, dia sebutkan pula namanya.
Hanya nama dan sedikit perbincangan.
Kuperhatikan saja gerak dan tingkahnya.
Dalam benakku, dia hanyalah rupawan yang dianugrahi Tuhan kecerdasan.
Ya, hari itu aku tau bahwa ia adalah sosok yang cerdas.
Tapi tetap saja, aku bukanlah mereka yang selalu tergila-gila padanya.
Bukan.
Setelah hari itu……,
KAMI BERPISAH………..
Menempuh jalan masing-masing
Melangkah di jalur yang kami tata sendiri.
Lantas aku lupa.
Hingga,
TIGA TAHUN SETELAH ITU…,
Aku kembali melihatnya.
Hanya sebentar, karena ia ingin pergi.
Ke bumi yang mereka bilang dipenuhi cita-cita yang lambat laun akan bersemi.
Baiklah, silahkan pergi. Kataku dalam hati.
Toh aku tak peduli. Karna tak ada sedikitpun namanya di dalam hati.
Dan,
ENAM TAHUN BERLALU.
BUMI ITU KACAU.
Banyak orang menyebut kekacauan itu dengan, REFORMASI…
Bersamaan dengan itu, aku mulai menata cita-cita,
Kutuliskan karya tentang cinta dan perjuangan dalam satu masa.
Aku mulai melangkah pasti. Dan dalam langkahku, tak kunyana.
Kutemukan, dia…..
Sang ‘The Most Wanted’ pujaan wanita.
Sedang apa dia disini?
Jawabannya adalah, karena sebuah reformasi.
Ya, aku dan dia. Reformasi mempertemukan kami kembali.
Dengan pasti dan anggap tiada arti, kusapa namanya. Lalu obrolan singkat terjadi di siang hari.
Hingga akhirnya, kita berpisah. LAGI.
DAN MASIH TIADA ARTI.

Kini, titik balik itu terjadi.
Kutemukan sosoknya yang tak hanya rupawan dan cerdas.
Lebih dari itu,
dia ajaib.
Ya, hanya itu.
Aku tak berani memvonis apa yang telah terjadi pada hatiku.
Perasaan ini entah ada di titik mana.
Diskusi panjang ini entah bermula dari mana.
Cerita penuh tawa ini akan sampai pada muara yang bernama apa.
Yang pasti, aku hanya ingin berkata,
bahwa aku menikmati titik ini. Titik yang entah akan memunculkan spasi kemudian koma lagi,
Atau entah akan berhenti dan menepi untuk berpisah lagi.
Titik dimana kita hanyalah kita.
Aku dan Dia.
Aku sang pemerhati,
dan Dia sang rupawan ajaib pelipur hati.
:-)

0 komentar:

Kopi di Senja Hari . . .

0 komentar
"Kala langit memerah dan hatimu menghitam, maka berhentilah sejenak untuk sebentuk kepahitan yang terkadang menjadi candu."


Senja di Tepi Laut



Terkadang Senja terlalu gelap, saat angin Laut berlomba menuju pantai
Mengecup Nyiur dengan suara-suara kebebasan dari atas langit
                          larut terhambur diatas pasir lalu bergulung ditengah karang.

Terkadang Nyiur yang menggiring Senja pergi ke tengah Laut.
Tapi lambaian Nyiur tak lagi merayu seperti dulu
                          kala Senja masih malu-malu.

Laut masih gelap, dingin dan menggetarkan nyali.
Mari hanya bermain di pantai karena kita tak pernah tahu
                         selepas itu
                         kapan ia kan menelan kita hidup-hidup.

Jika Senja hilang tertelan Laut pasang
                        maka pulanglah ke peraduan dengan hati lapang.
Dan jika hati belum lagi lapang
Maka lihatlah! Esok pagi Sinar kan tercurah tiada habis diatas Laut
                        membuatnya beriak hangat, berkilau riang hingga keemasan.

Tak seperti pijar Senja yang merah meredup
menunggu malam yang terjatuh
                       dan riuh ombak semakin nyaring. Semakin bising!

Senja menjauh gelisah dan berbisik ke tepi Laut
                      
                        Selamat tinggal Nyiur yang rapuh.....!
 
Hari itu, Senja terakhir di tepi Laut terasa sungguh singkat
                      karena Senja tak kan lagi kembali.
                      Ia mangkat terlalu cepat!

0 komentar:

Mau Meningkatkan Penjualan?

0 komentar

“Boss, produk gue bagus bgt lho, enak, coba loe rasain, loe pasti pengen makan lagi…tapi gue heran, knp ya pejualan gue ga sesuai perkiraan gue? Kata temenku ketika suatu hari kita sdh mendiskusikan bisnis makanan dlm packaging yg dia punya.

Seringkali kita sbg pemilik bisnis terheran-heran dg kondisi penjualan dari produk yg kita miliki. Sebelum membuat produk, padahal sdh di riset, dan mayoritas responden mengatakan produk kita bagus, dan mulailah dg percaya diri kita melempar produk kita ke pasar. Ternyataa mimpi indah cuma jadi pendamping tidur kita, kenyataannya penetrasi produk kita di pasar tdk sebagus yg dibayangkan, kenapa hayo?

Untuk mengungkap tabir rahasia ini, ayo kita bedah bareng2 knp kondisi itu terjadi pada banyak pelaku bisnis:


1. Pasar sudah merah Bung
Memang yang jualan kita ajah di pasar?, sebelom kita masuk ke pasar mungkin sdh ada 1, 2, atau bahkan puluhan pesaing yg sdh bermain-main di pasar yg kita baru masuki, so untuk itu kita harus betul-betul memahami siapa saja sih pesaing-pesaing potensial kita, dan apa saja yg sudah mereka lakukan dan mereka capai, tentu saja berkaitan dg bisnis yg sdh mereka jalankan. Ketika kita sdh mengetahui siapa saja pesaing potensial kita, minimal kita sdh tau dimana posisi kita dalam persaingan dan dengan bijak dapat menempatkan diri pada titik yg tepat dan sdikit demi sedikit mulai ikut menikmati potongan2 kue dari penjualan kategori produk yg kita jual.

2.Siapa Kita?
Memang sih produk kita enak, tapi pertanyaannya konsumen sdh pada tahu atau belum? Ketika kita baru memasuki pasar untuk mulai berjualan, benak konsumen pasti sudah sangat nyaman dengan produk-produk lama yg tentunya lebih mereka kenal dan mereka rasakan, apalagi kalau sudah jadi makanan turun-temurun dr jaman nenek moyang, dalem tuh doktrinnya!

Kalau kondisinya spt ini, mau produk bagus gimana juga akan rlatif sulit bagi konsumen untuk melakukan switching produk . SOLUSINYA CUMA SATU: kita hrs membangun brand kita, sehingga konsumen memiliki persepsi merek dan persepsi kualitas produk yg setara dengan merek-merek yang sudah lama bercokol di pasar sehingga konsumen menjadi aware bahwa “sekarang ada nih produk lain yg setara dg produk yg biasa gue konsumsi dengan memiliki level yg sama. Boleh dong gue coba!” Nah, ketika sdh mencoba, disitulah baru performance produk mempunyai peranan untuk membuat konsumen memilih

3. Eksis dong
Mau produk loe bagus, mau produk loe dikenal, tapi klo misalnya ga pernah ada di outlet-outlet atau di warung gimana konsumen mau ngedapetin produknya? Mungkin di awal2 konsumen bakal cari, tapi lambat laun kalao produknya tdk pernah ada, ya BeTe juga kali, sedangkann produk pesaing berjibun tuh di rak2 supermarket dan warung. Alhasil produk loe dilupakan juga akhirnya. Oleh karen itu sebaran distribusi yg baik (availability & visibility) akan menjadi salah satu kunci suksesnya produk kita di pasar.

4. Wani piroo?
Yang terakhir itu harga. Jgn sampai kita salah membuat kebijakan harga. Ini hrs sesuai dg target market yg memang ingin kita kuasai. Memang sih produknya enak, kebetulan kita distribusikan ke lokasi2 yg pasarnya sanggup menerima produk makanan dg harga 8ribu, sedangkan kita menjual dg harga 15ribu, Ya jadi ga nyambung. Se-enak apapun produknya, konsumen tdk akan bisa menerima produk itu. Trus bagaimana solusinya? Ya kita bisa saja mengurangi ukuran atau contentnya sehingga harga HPPnya setelah ditambahkan dengan margin adl 8rb.

Semoga menginspirasi

0 komentar:

30 Creative Sales Ideas Untuk Cafe/ Resto

0 komentar

Nah edisi kali ini lebih pengen sharing soal tips-tips Creative Sales langsung yang bisa dipratekan, ga perlu teori, ga repot dan berbiaya “kecil” kali hehe. Kuncinya ketika mengeksekusi program-program di bawah harus ingat 3 W (WOW, WAW dan WUZZ), Wow begitu liat iklannya, Waw begitu baca detailnya dan langsung Wuzz menuju cafe/ Resto kita haha.

Semua ide saya rangkung dari semua tempat yang kebetulan pernah terlihat, terdengar, terbaca ataupun murni memang terinspirasi.  Sebetulnya ada sekitar 200 ide, Cuma 30 puluh dulu deh yang di posting, nanti dibuatkan ebook nya untuk di download. Selamat menikmati.

1. ½ Jam Discount
Buat program discount yang hanya berlaku setengah jam misal dari jam 5-5.30 dengan harga yang cukup ekstrim sehingga orang berbondong-bondong antri. Loh gimana ceritanya makanan ajah siap saji dalam setengah jam, nah itu urusan belakangan, yang penting rame dulu, biar orang pada antri-antri di jam 5, ntar buat kebijakan ajah yang udah pesan di jam 5 yah dapet diskon 50 persen.

2. Tweet and Discount
Setiap yang makan diberikan program tweet dan discount, dimana jika melakukan tweet akan mendapat discount sebesar misal 30 persen. Contoh “Wah enak banget nih sop buntut di warung @RajaBuntut , Makyuss abis”. Ingat. pas tweet pastikan ID @RajaBuntut nya diletakan setelah beberapa kalimat (agar semua follower si pen tweet membaca, jika diletakan di awal percuma karena jadi mention sifatnya). Ga perlu cantumkan no telepon biar orang jadi penasaran (taro juga boleh tentunya).

3. Ikuti Promo Discount Web
Sekaranga ada banyak discount web dengan base klien yang cukup besar seperti disdus.com nah boleh dicoba untuk mengikuti program promo mereka. Mekanismenya sederhana, kita memberikan discount misal sebesar 30 persen, nanti mereka akan promokan discount tersebut di website mereka. (kita akan dikenakan charge sesuai denga kebijakan dari disdusnya). Cara ini cukup efektif jika margin dari makanan yang kita jual cukup besar atau memang kita sedang ada budget promo.

4. Wowen’s Day
Buat hari khusus misalnya hari selasa (hari yang biasanya agak sepi) dengan programs Women’s Day, dimana jika pada hari itu wanita makan di tempat kita mereka akan mendapatkan special gifts atau discount khusus. Tambahkan lagi bila yang datang misalnya group cewe discountnya bisa lebih besar lagi sehingga kita bisa mengejar komunitas untuk datang.

5. Discount Sesuai Umur
Nah buat program discount sesuai umur, bagaimana jika datangnya banyakan? Nah umur yang paling tua lah yang dijadikan patokan discountnya. Kalo ngajak kakek neneknya gimana, yah udah resiko itu namanya haha. Lagian niat amat ngajak kakek-kakek demi discount.

6. Tambah Nasi Sepuasnya
Buat kebijakan di mana kalo makan bisa tambah nasi sepuasssss nya, kalo sanggup habisin sebakul yang silahkan. Orang indonesia merupakan penggemar nasi, jadi hal ini menjadi faktor yang cukup penting yang bisa membuat orang bakal sering datang.

7. Discount 30-50 Persen Semua Kartu Kredit
Nah ini biasa sih sebetulnya tapi .... yang tidak biasa sebetulnya kita berkerjasama dengan kartu kredit manapun (yah soalnya belom tentu mereka mau kalo tempat kita kecil dan belom terkenal) tapi biar kesannya tempat kita keren bisa pake kartu kredit.

8. Makan Sepuasnya, Bayar Seikhlasnya
Ini wong edan namanya, tapi boleh juga di lakukan untuk promosi awal jika baru buka untuk membuat kehoboan di kota Anda (itung-itungannya harus kenceng nih, misal daripada pasang billboard 300 juta mending alokasi budgetnya ke sini sehingga terjadi trial).

9. Layanan Antar 1 Jam
Jika tidak sampai dalam 1 jam maka makanan yang diantar gratis* (kok pake tanda bintang, yah itu namanya syarat dan ketentuan berlaku hehe, syaratnya kalo tidak terjadi force majure misal kecelakaan, Ban Pecah, Motor hilang dsb).

10. Gelas Terbesar di Indonesia
Nah biar heboh, coba cari atau pesan gelas minum yang besar sekali, tiap kali orang pesan Teh atau air putih antar dengan gelas tersebut, buat cerita ini adalah gelas teh manis. Air putih terbesar di Indonesia. Ingat orang indonesia suka sekali gossip/ cerita, nanti pasti terjadi cerita bersambung ke orang lain.

11. Karangan Bunga
Nah kalo baru buka, minta temen-temen sesama pebisnis kirim karangan bunga ucapan selamat, kalo perlu kita yang modalin karangan bunganya biar kesannya yang buka merupakan tempat yang keren dan punya banyak relasi hehe.

12. Harus Rame Sebulanan
Nah kalo buka tempat makan apalagi baru, pastikan selalu Rame Rame dan rame, ga boleh terlihat sepi walaupun sebentar. Jadi pastikan undang tuh semua teman, keluarga, handai tolan, mertua, selingkuhan dan semua penduduk kalo perlu (hehe bencanda) untuk makan dan nongkrong selama mungkin di cafe/ resto. Pastikan harinya juga di atur tiap undangan, jangan di hari yang sama. Gimana caranya biar mereka mau datang? Yah standartlah kasih diskon kalo perlu gratis, itung-itung biaya promosi oi.

13. Parkir Mobil
Ini sih strategi udah banyak sebenernya dibahas di mana-mana, singkat kata kita minta bapak, ibu, kakek, nenek, teman dan semua orang parkir mobilnya di cafe/ resto kira biar terlihat ramai, nah masalahnya kalo pas yang udah dateng liat sepi di dalemnya tetep ajah jadi ragu dan pasti kemudian berpikir “ah sialan dibooingin gua, tuh mobil2 pasti punya saudara2nya” hehe. Terserah sih nama juga usaha kalo mau di coba yah silahkan, gratis kok.

14. Gratis Buat yang Ultah
Nah ini program di mana buat yang ulang tahun bakal dapat special menu/ gifts kalo pas kebeneran makan di cafe/ resto kita. Yah paling standart dapet kue ultah, yang paling heboh semua tagihan di group yang sedang ultah dapet diskon hehe.

15. Bayar Influencer
Nah ini rada canggihan dikit nih (buat yang belom biasa twitter doang sih hehe), misal di A follower twitternya buanyakk banget, nah kita kontak dia buat iklanin cafe/ resto kita, kalimat iklannya kita yang buat tapi di yang tweet, misal “Wih abis makan @SotoSetan di dago, gile nikmat dan setan bener cabenya” .  Nah ini jangan tiap hari saran gue sih, misal per 3 hari tapi minta si A ngetwet dalam jarak yang berdekatan selang 10 menit (3x) biar kesannya heboh sendiri jadi followernya bener2 penasaran. Setelah 3 hari suruh tweet lagi, misal “Ga tahan buat ga balik lagi makan di @SotoSentan ini, siap2 lap pel buat keringat, hajarrrr” selang 10 menit “Habis 2 mangkok @SotoSetan dan 3 teh botol, sadis dan nikmat coi”selang 10 menit “ selang 10 menit, minta dia mention beberapa temennya “hoi @sadikayu @yuyunins lo pada mesti makan nih di @SotoSetan ga ada duanya deh.

16. Samperin Twazzup
Kalo maen twitter (please deh bisnis resto/ cafe ga maen twitter hehe), ada banyak aplikasi untuk memantau percakapan online yang spesifik, misal kita jualan bebek, nah pesaing kita katakanlah bebek Garank (hehe temen nih) dan bebek Van Java, kita penge tahu siapa ajah yang udah makan di sana, tinggal di search ajah di twazzup atau twitter, lihat timeline (history) percakapan orang-orang yang membicara dua brand tersebut, terus mention deh tuh orang, contoh “Wah cobain juga @BebekRasaSayang deh, dijamin kangen terus, lgi ada discount juga loh minggu ini”. Nah perpek khan, promo langsung ke orang yang makan bebek hehe.

17. Bayar Media Twitter
Kalo di bandung, mau cepat dikenal gampang pasang iklan ajah sebulanan di @infobdg (nih kontak personnya Opi 085624422232/ 087821930803, hehe bantu promo sekalian), dengan follower yang lebih dari setengah juta orang (500 ribu lebih) ini media yang sangat efekti buat promosi. Nah tapi jangan Cuma iklan begini “Telah dibuka resto bebek @BebekRasaSayang, buat reservasi hubungi 022-xxx.xxx” Hadoohhh capek deh buat iklan kaya begitu, berkonsep dikit kenapa misal “Wow rajanya bebek udah buka @BebekRasaSayang di dago 26, dateng kasih lihat twitter ini buat discount 50 persen”  Nah khan lebih sedikit bombastis dan ada penawaran “kasih liat tweetnya dan diskon”, seperti di awal gue bilang keluar biaya lah buat promo di awal.

18. Undang Artis
Undang beberapa artis buat makan gratis (batesin tapi jumlah undangannya, ntar dia bawa orang sekampung lagi, bisa koit kita haha). Nah sebelum mulai makan minta si artis photo bareng dulu (managernya mah ga usah di ajak wkwk becanda). Nah siapakan spot photo di depan cafe/ resto buat taro photo-photo artis yang udah makan, minta testimonialnya dan tanda tangannya sekalian. Abis itu minta si artis nge tweet juga (rayu-rayu ajah). Photo dan testimonialnya juga jangan lupa dimasukin ke website, di tweet dan di share di facebook kita.

19. Iklan Lowongan Kerja
Nah bener-bener mulai ga masuk akal khan idenya haha, denger dulu biasanya khan kita pasang iklan korang dengan format yah standartlah, ada tulisan Lowongan atau Dibutuhkan atau Kesempatan dll, baru abis itu baru lowongannya dan dibawah nama dan alamat pengiriman lowongan. Nah coba ganti formatnya dibagian paling atas tulis AYAM SADIS, TERENAK no. 2 DI BANDUNG mencari: (Nah baru deh lowongannya), dibagian paling bawah tulis baru alamat, telpon, twitter dan facebook sama promo (Bawa potongan lowongan ini dan dapetkan discount 30 persen makan di Ayam SADIS). Hhehehe sadiskan caranya.

20.Piara Sesuatu
Piaralah sesuatu yang legal dan unik yang bisa jadi cerita. Misal di resto/ cafe kita piara 10 iguana yang gede-gede, nah khan jadi bahan omongan tuh, lagi piara iguana khan ga mahal biayanya, hewannya juga Cuma diem ajah kerjanya dan lucu (wah ini subjektif yah haha). Ntar harapannya khan gampang orang ngomong “tuh makan ke sono ajah, lucu banyak iquana” hehe.

21. Unique Name
Coba bandingkan Bebek Bakar, Bebek Goreng, Bebek Panggang, standart banget khan namanya, iya kalo restaurant/ cafenya memang terkenal namanya ga jadi soal, lah kalo biasa-biasa ajah, habis deh ga ada “cerita” buat konsumen. Kalo namanya di ganti misal Bebek Negro, Bebek Ngamuk atau Bebek Pemalu (bakar enggak, goreng enggak khan pemalu namanya hehe), khan lebih punya cerita dari namanya ajah “eh lu udah cobain Bebek Ngamuk blom?” tuh pasti ngomongin bebek kita khan, ga pernah orang ngomong “eh lo pernah cobain bebek bakar blom?” lah bebek bakar di mana pasti pertanyaannya.

22. Group Discount
Diskon sejumlah group yang datang, misalnya kalo gua dateng ber 10 maka diskonnya 10 persen dan seterusnya, cuma yah harus dibatasi maksimal berapa orang hehe, nanti 1 sekolah dateng lebih dari 100 orang bisa berabeh khan jadi gratis malah resto/ cafenya harus bayar haha. Ini bisa efektif untuk menarik minta komunitas/ kelompok/ rombongan untuk dateng.

23. Kawin Gratis, Bayar Kalo Hamil
Nah ini saya pernah lihat di di the cost, edan yak. Intinya resto bakal biayain biaya pernikahan mulai dari catering, dekorasi dan bahkan mungkin undangan, yes all free, nah kalo teryata nanti hasil baru deh bayar (bisa full, bisa setengahnya) terserah kebijakan restaurant deh. Cuma tentu ada term dan condition, misal hanya untuk 5 pasangan, sebetulnya lebih diarahkan untuk menciptakan WOM dan Topic of The Town ajah biar heboh hehe.

24. Gratis Air Putih
Eh jangan salah yah, kamu bisa protes kalo jual air mineral lumayan marginnya khan modal 800 bisa jual 7000 ribu, lah ini kok malah di gratiskan. Kalo pernah ke bandung sudah pernah ke Suiz Butcher, Raja Sunda atau The Peak, percayalah air putih gratis di sana tapi lihat tempatnya emang pernah sepi? Ini hanya masalah psikologi, kalo dapat air minum berarti saya bisa beli yang lain misalnya tiramisu, soup dll. Jadi menurut saya ini strategi yang jitu sebetulnya.

25. Undang Blogger/ Media
Nah ini sarana yang cukup efektif untuk aktivitas promosi tentunya, kita hanya perlu menyiapkan menu untuk dicicipi, tipsnya pastikan menu yang dikeluarkan adalah menu andalan, dalam porsi yang banyak (jangan pelit) dan buat suasana se asik mungkin sehingga si blogger merasa nyaman, dengan begitu makanpun bisa menjadi lebih lezat. Misal kalo di bandung undangn ceritaperut.com nah abis meliput biasanya mereka akan keluarkan tulisan mengenai liputannya, di sebar juga melalui twitter.

26. Gabung dengan Sindikat
Buset kesannya mafia banget haha, yang memang sejenis perkumpulan begitu tapi ini yang khususkan pada kuliner. Dengan bergabung di sindikat/ komunitas kita bisa saling mempromosikan tempat usaha masing-masing, kalo komunitas onlinenya kuat misalnya twitternya followernya banyak maka ini akan sangat bermanfaat untuk media promo (INGAT, kalo promo harus mengandung 3 W (WOW, WAW dan WUZZ), Wow begitu liat iklannya, Waw begitu baca detailnya dan langsung Wuzz menuju cafe kita haha.

27. Online Coupont
Udah ga jaman sebarin flyer di jaman internet begini  (ga juga sih haha), sekarang jamannya sebar flyer lewat online, caranya gimana? Misal kita beriklan tweet di @kuliner_bandung nah tulis di sana seperti ini “Tunjukan tweet ini dan dapatkan discount 40% makan di @BundoKanduang “, nah so pasti “flyer” ini akan disimpan, daripada flyer cetak pasti bakal lupa atau dibuang.

28. Kalo Habis Gratis ..........
Nah coba sekali-sekali buat promo, “Makan Sosis Kami, kalo habis dalm waktu 10 menit free” nah siapkan sosis yang luar biasa gedeeeeeeeenya, sekaki gajah kalo perlu (hahaha, anaknya gaja maksudnya). Buat tantangan buat makan gratis kalo bisa menghabiskan dalam waktu tertentu.

29. Plat Mobil
Yang plat mobilnya angka ganjilnya 3 dapet discount 30% (misal, lebih gede lebih baik), haha mulai ga waras kayanya idenya yah, tapi kalo menarget yang pake mobil why not, misal platnya B1125 dan ganjilkan 3 jadi gratis discount 30%, gimana kalo ganjil semua yah discount 50% misalnya haha, khan iseng biar banyak yang ngomongin.

30. Terenak no. 2 di Dunia
Inilah kadang enaknya promosi jalanan, mau klaim paling enak se dunia juga ga ada yang urusin, tapi kalo kalaim seperti Kambing Kairo (Terenak no. 2 di Timur Tengah) kayanya lebih mantap dan asik dengarnya, dari mana klaim paling enak no.2? emangnya gua pikirin, udah pasti ga pake riset segala itu sih yang penting WOW, WAW dan WUZZ. Bosen tapi ah klaim no 1, 2 dan 3, klaim ajah ternenak no.5 di Dunia, toh di dunia ini.

yah segini dulu, tunggu 200 idea lainnya yang bisa di download ebooknya. (Kepanjangan boo kalo harus di taro di blog).

0 komentar:

5 Siasat Membuat Konsumen Terus Datang

0 komentar


Bagaimana bila makanan di cafe kita ga enak, apakah ada peluang untuk tetap ramai dikunjungin orang?, ini pertanyaan yang gampang-gampang susah untuk di jawab karena sebagian besar kita pasti percaya bawah bahwa rasa adalah segalanya untuk sebuah cafe, bahkan seorang sahabat saya pernah berkata "mau konsep cafe sebagus apapun, kalo rasanya biasa ajah ujung-ujungnya orang ga akan dateng lagi kok".

Lantas adakah cara untuk "memanipulasi" konsumen agar tetap datang walaupun rasa di cafe kita biasa-biasa ajah? Adakah cara agar konsumen "melupakan" rasa makanan kita dan tetap merasa "harus datang" dan "datang" lagi karena sesuatu? Apakah "sesuatu" itu? Nah kebeneran saya di sebuah cafe di bandung, momentnya pas nih buat nulis dan sharing soal ini. Coba yuk kita kupas apa itu "sesuatu" yang membuat kita datang lagi walaupun secara rasa biasa-biasa ajah.

1. Berikan sesuatu yang "dibutuhkan" tapi sulit ditemukan
Saya selalu kembali sebuah cafe walaupun saya dan beberapa sahabat saya tahu persis bahwa cafe tersebut rasanya biasa-biasa ajah dan tidak ada yang intimewah, bahkan dari sisi harga tidak juga bisa dikatakan murah merian, lantas kenapa datang dan datang lagi? Sederhana karena ada "Nasi Merah".


Untuk orang yang peduli sehat dan memang menjaga pola makan, nasi merah menjadi sebuah kebutuhan dan masalahnya tidak mudah menemukan orang yang menjual nasi merah, entah karena produknya sulit didapatkan atau memang tidak terlalu laku untuk dijual haha.

Ini contoh bagaiamana mensiasati agar cafe kita terus kedatangan konsumen "loyal" dengan memberikan differensiasi yang jarang dimiliki oleh pesaingnya, kuncinya tentu menciptakan sesuatu yang berbeda berdasarkan insight dari konsumen.

Contoh lain colokan listrik, saya dan beberapa sahabat sering pergi ke sebuah cafe karena di cafe tersebut kita pasti dapet "colokan listri", yah disetiap kursi mereka sediakan colokan tersebut sehingga tidak perlu khawatir tidak dapet kursi yang tidak ada colokan, kebalikannya sering sekali kita membatalkan makan di sebuah tempat yang memang dikenal enak karena masalah "ga bisa nyolok bro, BB gua udah merah nih".

2. Akses internet cepat
Jaman, sekarang "wifi" itu adalah "wajib", nah kalo bisa menyediakan tempat di mana akses internet "sangat kencang" ini bisa jadi solusi untuk banyak konsumen datang, they don't buy your food, but they buy your internet access. Ingat, jangan cuma kecepatan standart, kalo standart buat loading youtube ajah lama ini sih makin "bunuh diri" namanya, udah makanan ga enak eh wifinya juga lelet, yah selamat deh, selamat bangkrut maksudnya.

3. Suasana
"Bro meetingnya di cafe A ajah yah, enak suasananya, nyaman dingin dan little bit privacy tempatnya". Nah dalam konteks ini orang datang karena mencari suasana di mana konsumen tersebut bisa bersantai sendiri untuk menikmati hobbynya misal membaca atau bersama teman-temannya untuk berdiskusi, kongkow ataupun meeting. Jadi jika cafe anda memiliki space yang cukup besar konseplah cafe tersebut yang dapat menunjang suasana tersebut.

Sebagai contoh, sebetulnya saya tidak terlalu menyukai sebuah cafe di bilangn dago atas, namun entah kenapa saya selalu mengajak relasi, keluarga dan sahabat untuk datang ke cafe tersebut karena memang suasananya yang sangat alami, dingin dan relaks, istilahnya mah "bandung pisan". Atau tempat saya menulis ini, makanan sih ga ada yg makyuss, standartlah tapi saya sering ke sini karena "nyaman" dengan suasananya di mana ide menulis saya bisa muncul. Suasana ini erat kaitannya tentu dengan konsep cafe, sehingga perlu mempelajari insight konsumen agar tidak terjebak pada konsep yang "nurut lo yang punya cafe keren". Ingat, jangan jadikan "keren" sebagai single faktor, tapi carilah faktor "keren" yang membuat konsumen terus datang walaupun rasa makanannya biasa ajah. Buat apa punya cafe "keren" tapi orang konsumen ga "ngerti" kenapa dia harus balik lagi ke cafe itu.

4. Harga
"yang penting murah bos" gitu kata seorang rekan kerja ketika ditanya mengapa hobby bener makan di warung "A". "10 ribu udah makan nasih ayam plus sayur"lanjutnya. Biasanya kata murah ini kalo sudah dilekatkan dengan "banyak" akan menjadi sebuah differensiasi yang SAKTI untuk terus membuat konsumen membeli apalagi segmen marketnya sudah tepat. Murah dan Banyak akan membuat rasa menjadi no.3 karena bagi banyak orang, yang penting perut isi kantong ga bolong, yah paling gampang sih kalo pas mahasiswa lah, urusan enak mah belakangan, asal nasi bisa tambah gratis, lauk ga mahal yang hajarr, cukup pake krupuk aci juga jadi enaklah.

Itulah sebab kenapa saya dan banyak anak kantor sering datang dan datang lagi ke Madtari di bandung, kalo pesen mie rebus telor keju kornet, yang datang sepertinya bukan mie, tapi Keju, Kornet, mie, telor. Kejunya luar biasa banyak sampai mienya ga keliatan lagi (udah SOP kali yah hahaha), Soal harga, behh denger nih kata sahabat saya dari jakarta ketika saya ajak makan di madtari "gila bro, murah amat makanannya, harga kejunya ajah udah segitu kali haha".

5. Komunitas
Nah ini juga bisa dijadikan strategy untuk membuat konsumen dateng secara continue ke tempat kita, salah satu contoh cafe di bandung yang secara konsisten mengedakan acara komunitas, dengan banyaknya komunitas/ penggemar komunitas tersebut ini otomatis akan mendorong traffic kunjungan secara konsisten di cafe tersebut. Menggaet komunitas untuk melakukan aktivasi di cafe kita bisa memberikan solusi agar konsumen mau terus datang karena "terpaksa" hehe.

Nah itu mungkin bisa menjadi siasat agar konsumen mau terus "datang" ke cafe kita walaupun dari sisi rasa biasa ajah.

0 komentar: